Sesak nafas atau dyspnea
yang pada umumnya muncul secara mendadak, merupakan gejala penyakit
yang membutuhkan perhatian dokter. Sesak nafas dapat disebabkan oleh
beberapa penyakit, seperti asma, penggumpalan darah pada paru-paru
sampai pneumonia.
Sesak nafas juga dapat disebabkan karena kehamilan.
Dalam bentuk kronisnya, sesak nafas merupakan suatu gejala
penyakit-penyakit seperti asma, emfisema, beberapa penyakit paru-paru
lain.
Sesak
nafas adalah perasaan sulit bernapas yang terjadi ketika melakukan
aktivitas fisik. Sesak nafas merupakan gejala dari beberapa penyakit dan
dapat bersifat akut atau kronis. Sesak nafas dikenal juga dengan istilah “Shortness Of Breath”.
Penyebab Sesak Nafas
1. Faktor Keturunan
Pembawaan
dari genetika yang memiliki paru-paru dan organ pernafasan lemah.
Diperberat dengan terfosirnya tenaga setelah dan rasa gelisah, maka akan
menimbulkan efek pada bagian-bagian tubuh akan memulai fungsi tidak
normal.
2. Faktor Lingkungan
Udara dingin dan lembab, lingkungan yang berdebu dan asap rokok dapat mengurangi supply oksigen ke paru-paru.
3. Produksi Lendir
Produksi
lendir yang berlebihan akan menyumbat saluran udara. Ini adalah dampak
dari kelebihan lendir dari dampak alergi terhadap sesuatu baik makanan
atau penciuman.
4. Pengentalan Lendir
Lendir
yang ada di paru-paru mengental akibat kurangnya asupan cairan.
Sehingga akan menimbulkan efek yang lebih parah karena kondisi ini
merupakan habitat yang menyenangkan bagi mikroba.
5. Kelainan Pada Susunan Tulang
Faktor kelainan pada susunan tulang dan otot pada punggung bagian atas yang menghambat sensor saraf menuju paru-paru.
6. Emosi
Ini
adalah faktor yang amat penting yaitu emosi. Jika sering gelisah,
depresi, stress dan rendah diri cenderung akan menahan nafas atau justru
sering menarik nafas dengan jarak yang pendek sehingga terengah-engah.
Dalam waktu yang lama kebiasaan ini akan berpengaruh terhadap produksi
kelenjar adrenal dan hormone yang berkaitan langsung dengan system
pertahanan tubuh. Kurangnya pengetahuan juga akan menyebabkan sesak
nafas. Pengetahuan akan cara bernafas yang baik dan benar akan
bermanfaat dalam jangka panjang baik terhadap fisik maupun emosi
seseorang.Faktor keturunan. Pembawaan dari genetika yang memiliki
paru-paru dan organ pernafasan lemah. Diperberat dengan terfosirnya
tenaga setelah dan rasa gelisah, maka akan menimbulkan efek pada
bagian-bagian tubuh akan memulai fungsi tidak normal.